Hi! I'm Syifa Khansa Salsabila. Best known as 'syifa' or 'syifaks', an ISFP person who is whipped for couch and pillows
- Part of Andalasian, and also future psychologist -

NIM: 2010323004







Skin By : Adam Faiz's
Image : Pinterest
© 2013-2020 syifaks




2nd Topic: Motives & Emotions
Selasa, 29 September 2020, September 29, 2020


Ketika seseorang merasa badannya terlalu gemuk, ia berniat untuk menurunkan berat badannya agar menjadi ideal dan lebih sehat. Untuk itu, ia berusaha konsisten dalam berolahraga, diet dengan mengonsumsi makanan sehat, dan tidak begadang. Hal ini dikenal dengan istilah 'motivasi'. 

Seseorang yang memiliki motivasi akan terdorong untuk melakukan, mempertahankan, mengarahkan, atau menghentikan suatu kebiasaan. Proses terbentuknya motivasi ini melibatkan 4 elemen yang saling berhubungan, yaitu Need (kebutuhan), Drive (energi yang memotivasi seseorang), Response (tindakan untuk mencapai sesuatu), dan Goals (target yang dicapai). Motivasi sendiri terbagi menjadi 2, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik ialah motivasi yang muncul dari dalam diri berdasarkan kesenangan pribadi. Sedangkan motivasi ekstrinsik dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti adanya reward, tuntutan, kewajiban, dan lain sebagainya.

Ada 4 tipe motif tindakan manusia, yaitu:
  1. Nilai insentif ➡  di mana seseorang tertarik dengan daya tarik suatu goals, sehingga ia terpicu dan termotivasi untuk dapat mencapai goals tersebut
  2. Motif primer ➡  Motif bawaan lahir, didasarkan oleh kebutuhan biologis yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup
  3. Motif stimulus ➡  Kebutuhan akan stimulasi atau informasi yang berasal dari faktor eksternal atau lingkungan luar, namun tidak sebegitu penting untuk bertahan hidup. 
  4. Motif sekunder ➡  Motif yang muncul akibat proses belajar

MASLOW'S HIERARCHY OF NEEDS

Abraham Maslow mengurutkan kebutuhan seseorang berdasarkan tingkat prioritasnya, dari tingkat dasar yaitu kebutuhan basic sampai ke tingkat tertinggi. Kebutuhan yang paling dasar meliputi kebutuhan fisiologis, seperti air, makanan, udara, tidur, dll. Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, muncul kebutuhan dalam merasakan keamanan. Selanjutnya, ada pula kebutuhan terhadap cinta, kasih sayang, dan kepemilikan. Dan yang terakhir, manusia membutuhkan harga diri atau self-esteem sebagai kebutuhan dasarnya. Tingkat tertinggi dalam teori hierarki kebutuhan ini yaitu pengaktualisasian diri, yang manusia butuhkan untuk memvalidasi dirinya dan menunjukkan dirinya kepada orang lain ketika 4 kebutuhan dasar tersebut telah terpenuhi. 


EMOTIONS

Emosi merupakan respon individu terhadap reaksi tertentu yang mengubah facial expression, gestur, postur tubuh, dan perasaan seseorang. Emosi bersifat adaptif terhadap situasi di sekitarnya. Coba bayangkan ketika kita sedang duduk di pinggir pantai, menatap ke arah lautan dengan ombak yang berdesir kecil dan pemandangan matahari terbenam. Tak dapat dipungkiri, suasana yang nyaman dengan nuansa yang indah seperti ini mampu menstabilkan suasana hati atau emosi seseorang.

Emosi dapat mempengaruhi perubahan fisiologis pada tubuh, seperti denyut jantung atau tekanan darah yang meningkat ketika seseorang sedang marah. Pusat emosi terletak pada otak sebagai penerima informasi. Di dalam otak terdapat yang namanya amygdala, yaitu bagian dari sistem limbik yang berperan sebagai warning system. Warning system inilah yang dapat mempengaruhi emosi seseorang. 

Manusia memiliki 8 emosi primer, yaitu takut (fear), marah (anger), sedih (sadness), gembira (joy), percaya (trust), antisipasi (anticipation), terkejut (surprise), dan muak (disgust). Emosi sendiri dapat direfleksikan melalui ekspresi wajah seseorang. Terdapat 3 tipe facial expression pada manusia, yaitu:
  1. Pleasantness-Unpleasantness : menunjukkan seberapa jauh seseorang merasakan kenyamanan atau ketidaknyamanan
  2. Attention-Rejection : menunjukkan seberapa banyak perhatian yang diberikan terhadap seseorang atau suatu objek
  3. Activation : menunjukkan tingkat gairah yang seseorang alami

Munculnya motivasi memiliki keterkaitan dengan emosi. Emosi dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam melakukan suatu tindakan, seperti ketika seseorang sedang marah atau dalam kondisi emosi yang tidak stabil, bisa jadi ia berkeinginan atau terdorong untuk bertindak impulsif.
older newer