Hi! I'm Syifa Khansa Salsabila. Best known as 'syifa' or 'syifaks', an ISFP person who is whipped for couch and pillows
- Part of Andalasian, and also future psychologist -

NIM: 2010323004







Skin By : Adam Faiz's
Image : Pinterest
© 2013-2020 syifaks




Mengenal Psychology in General
Kamis, 17 September 2020, September 17, 2020

 




        "Wah jurusan psikologi, bisa ramal orang dong?"
        "Masuk psikologi berarti bisa baca pikiran, kan?"

Yah kira-kira begitulah pertanyaan-pertanyaan orang awam yang sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa psikologi. Padahal, psikologi sendiri tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan segala rupa aktivitas paranormal. Bahkan terkadang psikolog sering disamakan kedudukannya dengan psikiater, alias 'ngurusin orang sakit jiwa'. Jadi sebenarnya apa yg dipelajari di psikologi?

Psikologi sendiri berasal dari kata psyche yang berarti 'jiwa', dan logos yang berarti 'ilmu'. Para penonton drama "It's Okay to Not Be Okay" pasti ga asing lagi sama istilah psyche ini. Yap, psyche merupakan nama lain dari kupu-kupu dalam bahasa Yunani kuno, yang menjadi lambang dari penyembuhan. Dalam beberapa kebudayaan, kupu-kupu menjadi simbolisasi dari jiwa manusia. 

Secara keseluruhan, psikologi dapat diartikan sebagai "ilmu jiwa". Sederhananya, psikologi adalah ilmu yang mempelajari kondisi jiwa dan pola pikir seseorang, yang diamati melalui kebiasaan dan perilaku yang tampak dari luar. Dikarenakan jiwa manusia tidak bisa diamati secara ilmiah, maka psikologi mempelajari manifestasi dari eksistensi jiwa seseorang, yaitu segala hal yang berhubungan dengan perilaku. Dalam menganalisis pola pikir dan tingkah laku seseorang ini tentu memiliki cara-cara dan metode-metode khusus, yang tentu saja bukan sembarang meramal 

PSYCHOLOGY vs PSYCHOBABBLE

Di sosmed sekarang ini sering banget ada quiz-quiz yang memprediksi kepribadian seseorang, misalkan test kepribadian dari gambar apa yang pertama kali dilihat, tes kondisi mental seseorang dari warna yang disukai, dan berbagai macam test lainnya. Padahal itu semua cuma sekedar psychobabble, alias topik bahasan seputar masalah psikologi yang gapunya dasar ilmiah dan tentu aja ngga valid. Berbeda dengan psikologi yang kajiannya betul-betul fokus kepada perilaku dan proses mental seseorang, dan tentu saja memiliki penjabaran ilmiahnya.


Psikologi memiliki 2 objek, yaitu objek material (manusia) dan objek formal (lebih spesifik seperti perilaku). Fungsinya sendiri terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Deskriptif ➡ menggambarkan objek formal secara lengkap, benar, dan jelas
2. Prediktif ➡ membuat perkiraan mengenai perilaku
3. Pengendalian ➡ mengendalikan perilaku manusia sesuai yang diharapkan

BEHAVIOR OR HABIT?

Perilaku manusia pada dasarnya mampu diubah dengan pendekatan ilmu psikologi yang tepat. Namun jika perilaku tersebut dilakukan secara terus-menerus dan berulang-ulang, baik itu perilaku baik maupun buruk, maka akan terbentuklah kebiasaan atau habit dalam diri seseorang. Jika sudah terbentuk suatu kebiasaan, maka biasanya cenderung lebih susah untuk diubah. Contohnya ketika seseorang sering tidur larut malam, maka lambat laun ia akan terbiasa begadang dan membentuk kebiasaan yang tidak sehat dari perilaku tersebut.

GOALS AND BENEFITS

Memperdalam ilmu psikologi secara umum bertujuan untuk mengklasifikasikan (classify), menjabarkan (describe), dan memprediksi perilaku seseorang (predict), sehingga diharapkan dapat mengubah perilaku sesuai dengan yang diharapkan melalui implementasi ilmu psikologi. Sangat banyak tentunya manfaat dalam menekuni psikologi, tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi banyak orang. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Majoring in psychology tentu aja membuat kita lebih berkompeten dalam memahami perilaku seseorang. Jadi sambil belajar, kita juga bisa memahami diri sendiri dan memperbaiki kekurangan-kekurangan sehingga mampu memperbaiki diri atau self improving menjadi lebih baik.
  2. Melatih socializing skill. Mempelajari psikologi dapat mengasah kemampuan beradaptasi seseorang ketika memasuki lingkungan baru, termasuk di dunia kerja. Kemampuan beradaptasi inilah yang sekaligus dapat meningkatkan social skill sehingga mudah bekerja dan membaur di lingkungan apapun, serta sangat bermanfaat dalam memperluas networking.
  3. Mengasah kepekaan dan empati. Mempelajari psikologi akan melatih kepekaan seseorang terhadap kondisi orang lain di sekitarnya. Dengan begitu, kita bisa mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi masalah sehingga dapat membantu orang banyak.

BIDANG DALAM PSIKOLOGI

Prospek kerja psikologi bisa dikatakan luas, karena terdapat berbagai bidang pendalaman ilmu psikologi. Untuk menjadi seorang psikolog, maka bidang yang harus ditempuh ialah psikologi klinis. Psikologi klinis ini memiliki peran dalam konseling, terapi, asessment, pedidikan dan pengajaran, konsultasi, administrasi, penelitian, serta community development. Selain psikologi klinis, ada juga psikologi khusus yang menjadi sub-bidang dalam psikologi. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
  1. Psikologi industri/organisasi ➡ Fokus pada ilmu-ilmu psikologi yang berperan dalam meniti karier di perusahaan. Salah satu prospek kerjanya ialah Human Resource Development atau HRD.
  2. Psikologi kepribadian ➡ Fokus pada konsistensi dalam perilaku seseorang sepanjang waktu dan sifat-sifat yang membedakan seseorang dari orang lain
  3. Evaluasi Program ➡ Fokus pada pemeriksaan program skala besar, seperti program awal pra-sekolah, untuk menentukan apakah mereka efektif dan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan atau tidak
  4. Psikologi wanita ➡ Fokus pada masalah-masalah yang bersangkutan terhadap hak dan asasi wanita
  5. Psikologi sekolah ➡ Mendedikasikan pada konseling terhadap anak-anak di sekolah dasar dan lanjutan yang memiliki masalah emosional maupun akademis.
  6. Psikologi sosial ➡ Mempelajari bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang dipengaruhi oleh orang lain
  7. Psikologi Olahraga ➡ Mengimplementasikan psikologi ke aktivitas dan latihan olahraga.

older newer